“ Gambar Potongan “
Menyambung tulisan ane yang kemaren.
Dalam melakukan potongan pada parts mesin, terdapat perlakuan khusus
pada bagian-bagian tertentu seperti ribs (penyokong/penguat), webs,
spokes (jeruji), arms, holes (lubang), dan lug. bh
ya selain itu kita juga akan mengulas soal aturan pembuatan garis bidang
potong, aturan pemberian asiran, dan jenis-jenisnya. Berikut ini
ulasannya. cekidot !!
Pertama, ada hal lain yang perlu diperhatikan yakni tentang tata cara pemberian
gari potong pada gambar. Garis bidang pemotong. Garis ini adalah garis
yang menunjukan bidang khayal yang memotong benda dimana potongan dibuat. Garis
khayal ditandai dengan juruf refrensi pada panah untuk menunjukan arah dimana
pandangan potongan digunakan. Permulaan dan akhir garis bidang pemotong ini
dibuat tebal juga pada bagian bidang yang di-offset.
Penggambaran garis bidang potong, Perhatikan
bagian mana saja yang harus ditebalkan !
|
Ribs dan Webs biasa digunakan
untuk memperkuat parts. Ketika bidang potongan melalui ribs,
asiran akan memberikan kesan yang salah dimana potongan berbentuk kerucut
(lihat gambar dibawah ini, parts yang tengah), karena itu asiran
dihilangkan dari ribs dan webs (seolah-olah bidang pemotong
berada tepat didepan mereka) ketika bidang pemotong melalui mereka.
Perhatikan
gambar di bawah ini bagian (a) dan (b). Jika potongan ribs tetap, digambar seperti gambar (b) yang bawah, maka akan menimbulkan kesan benda itu
kerucut.
|
Namun,
Selalu terdapat asiran jika bidang pemotong memotong mereka pada sudut yang
tepat terhapad arah sumbu untuk menunjukan ketebalan mereka.
Kondisi dimana ribs diberikan gambar potongan. Potongan
Spokes *jeruji dan Arms *lengan. Potongan pada jeruji atau
lengan dapat dilihat pada gambar berikut.
Jeruji yang dipotong tidak diberikan asiran (gambar b). Jika diberikan asiran maka benda akan terkesan tidak memiliki jeruji seperti gambar a. |
Lugs dan ears ukuran kecil
diperlakukan seperti spokes dan ribs. Gambar berikut adalah contoh
potongan pada lugs dan ears. namun demikian, lugs ukuran
besar dianggap sebagai bagian solid pada benda.
Potongan
pada ears dan lugs yang kecil maka potongan tidak digambar (kiri) pada lugs yang besar dianggap sebagai bagian solid (kanan).
Susunan
Ribs, Spokes, Holes and Lugs
Ribs, spokes, holes, and lugs
adalah bagian yang paling sering terdapat dalam jumlah ganjil. Bagian-bagian
ini memberikan sebuah potongan yang ti
dak simetri dan keliru jika prinsip dari
proyeksi sesunggungguhnya (True projection) diberikan.
Proyeksi sejati akan memberikan kesan tak enak dipandang (gambar A)maka penggambaran yang benar adalah seperti gambar C. Ketika
di sana terdapat sejumlah jeruji ganjil pada roda, mereka harus ditunjukan pada
potongan penampang untuk menunjukan lokasi sesungguhnya dengan refrensi
terhadap pinggiran/pelek dan sumbu axis pada roda.
|
Potongan pada jeruji yang berjumlah ganjil, gambar proyeksinya tetap dibuat simetri.
Demikian
pula pada jumlah lubang dan lugs yang ganjil. Gambar berikut menunjukan contoh
penampilan konvensional. Pandangan potongan digambarkan seperti lubang dan lug
di putar sampai bagian bidang potong melalui mereka. Lebih jelasnya…
Potongan
rumit. bagian-bagian penting dari parts (like hole, lugs, ears, etc)
harus
ditampilkan dalam gambar potongan
Asiran
potongan (cross-hatching)
Mempelajari
gambar potongan tak lepas dari yang namanya asiran. Asiran pada permukaan (besi
tuang) yang terpotong ditandai dengan garis tipis, yang digambarkan sebagai
garis lurus dengan sudut 45 dengan jarak seragam (sekitar 2 mm). Untuk area
yang lebih kecil atau besar, jarak garis bisa menjadi 1 – 4 mm. Perhatikanlah
gambar berikut.
|
Contoh-contoh penggambaran garis asiran
Contoh penggambaran asiran pada benda yang
miring
Asiran
pada benda yang berdekatan harus miring 45 dalam arah yang berlawanan. Jika
terdapat 3 atau 4 bagian yang bergabung, biasanya asiran pada 30 dan 60. Alternative
lainnya adalah dengan memvariasi jarak antar garis asir tanpa mengubah sudut.
Pemberian asiran pada benda yang
berdekatan
Seperti
yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa beberapa bagian parts - seperti ribs,
lugs, etc - ada yang tidak diasir pada gambar potongan. Lebih jelasnya
lihat tabel berikut.
Kondisi khusus dimana arsiran tidak diberikan pada
gambar potongan
Terakhir
nih, jika tidak diperlukan perhatian khusus, arsiran cukup dibuat seperti yang
kite bahas sebelumnya. Tetapi jika diperlukan perhatian khusus, maka asiran
dapat dibedakan menurut jenis bahan benda seperti yang ditunjukan gambar
berikut.
Toleransi
Mesin : frist step
Toleransi diambil dari kata dasar
toleran yang dalam KBBI berarti bersikap membolehkan pendirian pendapat yang
berbeda dengan pendirian sendiri. Definisi tersebut agak mirip-mirip dikit
dengan toleransi dalam ilmu teknik (mesin). Dimana toleransi merupakan
penyimpangan ukuran yang diizinkan dari yang sudah ditetapkan.
Toleransi ini biasanya kita temukan dalam dunia manufaktur, khususnya bagian
perencanaan. Karena dalam manufaktur komponen-komponen rakitan membutuhkan
dimensi yang presisi. Namun untuk membuat komponen yang presisi itu tidak mudah
loh... Nah penasaran-kan pemirsa? yuk baca lebih lanjut...
Presisi merupakan tingkat akurasi untuk
memastikan sebuah komponen dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun
pengalaman menunjukan bahwa tidak mungkin -dengan murah- membuat
komponen-komponen dengan dimensi yang tepat. Hal ini dapat disebabkan oleh
ketelitian dalam proses pembuatannya. Hal itu menuntut kesadaran seorang
perencana bahwa perlu diberikan dua batas penyimpangan yang diizinkan pada
setiap ukuran elemen. Dua batas penyimpangan ukuran yang diizinkan ini disebut
toleransi (tolerance).
Penggambaran
sederhana toleransi pada poros dan lubang
Definisi
istilah-istilah dalam toleransi
Perhatikanlah dua gambar di atas!. Ukuran
dasar (nominal size) adalah ukuran pokok yang ditulis sebelum disertai
angka-angka batas penyimpangan yang diizinkan. Ukuran dasar terletak pada Garis
nol (Basic size) atau garis dengan penyimpangan nol
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diizinkan.
Dua batas penyimpangan ukuran menghasilkan batas bawah dan batas atas. Batas
bawah (low limit) merupakan Ukuran minimum (Min Size) atau ukuran
terkecil yang masih diperbolehkan. Selisih antara ukuran dasar dan ukuran
minimum disebut penyimpangan bawah (Lower deviation). Batas atas
(high limit) merupakan Ukuran maksimum (Max Size) atau ukuran terbesar
yang masih diizinkan. Selisih antara ukuran dasar dan ukuran maksimum ini
disebut penyimpangan atas (Upper deviation).
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang
didapat setelah benda selesai dibuat. Ukuran sesungguhnya ini diketahui dengan
menggunakan alat ukur. Apabila ukuran jadi sebuah komponen tidak melewati
batas-batas ukuran yang ditentukan toleransi, maka komponen tersebut dapat
diterima (dipakai).
Terus bagaimana ya kita menentukan besarnya toleransi ?
Gini sob, besarnya toleransi tu
musti ditentuin secara seksama agar sesuai dengan persyaratan fungsionalnya.
Tentukanlah besar atau nilai toleransi sesuai keperluan. Harus dipertimbangkan
bahwa semakin kecil atau semakin presisi nilai toleransi yang diberikan pada
ukuran suatu elemen, maka semakin mahal biaya pembuatannya.
Untuk mempermudah engineers
dalam menentukan toleransi, mereka dapat mengacu pada nilai toleransi standar
yang telah ditentukan oleh ISO/R286 (system ISO untuk limit dan suaian).
Oleh ISO telah ditetapkan 18
kualitas toleransi standar yaitu mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai IT
16. Literatur lain menyebutkan terdapat 20 kualitas, jadi sampai IT 20. Untuk
menghitung toleransi kulitas 5 sampai 16 dari toleransi standar dapat digunakan
rumus :
Di mana i dalam micron dan D, diameter nominal, dalam
milimeter. Harga D merupakan rata-rata geometris dari diameter minimum D1 dan
maksimum D2 pada setiap tingkat diameter.
Tingkatan diameter nominal tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel
1. Tingkat diameter nominal (satuan mm)
|
Selanjutnya setelah diperoleh nilai i, besarnya toleransi
untuk kualitas (grade) 5 sampai dengan 16 untuk ukuran hingga 500 mm
dapat dihitung dengan menggunakan tabel berikut.
Tabel
2. Nilai toleransi standard untuk kualitas 5 sampai dengan 16
Untuk kualitas IT 01 sampai 4, selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut
Tabel 3. Nilai toleransi untuk seluruh tingkat
standard
Nilai toleransi (tolerance value) untuk tingkat
tertentu terutama pada tabel 2, sebenarnya diperoleh dari suatu rumus dasar.
Coba cek ulasan di wikipedia ini (link), masukan nilai grade-nya maka akan ketemu nilai
toleransi seperti yang terdapat pada tabel 2. Untuk lebih memantapkan pemahaman
pemirsa dalam menentukan toleransi, marilah kita simak contoh soal berikut ini.
Soal 1. Hitunglah
toleransi dasar untuk poros berdiameter 100 mm dengan grade 7
Penyelesaian
Ukuran
poros 100 mm jika dilihat pada tabel 1 berada di antara 80 sampai 120 mm, maka
diameter nominalnya.
Dari diameter nominal (D) yang diperoleh, kemudian dimasukan
ke dalam rumus berikut
sehingga diperoleh harga i = 2,172
micrometer. Kemudian besarnya toleransi dapat diperoleh dengan menggunakan
tabel. Pada tabel tersebut untuk memperoleh toleransi dengan grade 7 (IT 7),
maka nilai i harus dikalikan 16. Jadi Nilai toleransinya adalah i x 16 = 2,172
x 16 = 35 micrometer.
Ini sesuai dengan tabel daftar berikut (lihat nilai
toleransi pada kolom kualitas 6 dengan rentang nominal diameter 80 - 120 mm)
Gambar
Teknik Mesin
Terdapat 6 inti bahasan utama yang harus dikuasai dalam
mempelajari Gambar Teknik Mekanik, yaitu :
- Jenis-jenis garis
- Proyeksi
- Perspektif
- Potongan
- Penunjukkan
ukuran
- Toleransi
Hal di atas mutlak diperlukan untuk bisa membaca, mengerti
dan membuat gambar teknik mekanik dengan benar
1.
JENIS-JENIS GARIS
1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya
Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis
yang digunakan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi
3 bentuk :
a. Garis nyata, yaitu garis kontinu
b. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak
antara
c. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis
gores pendek diantaranya
Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang
digunakan. Berdasarkan tebalnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis
tebal dan garis tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini adalah
contoh dari penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya
Gambar 1
Contoh penggunaan variasi jenis garis
Contoh penggunaan variasi jenis garis
Tabel jenis-jenis
garis dan penggunaannya
Contoh lain
penggunaan garis
2. PROYEKSI
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3
dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari
salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya
memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen
ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi
dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda
tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang
tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan
banyak sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan
sesedikit mungkin pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan
pembacaan gambar.
Konsep proyeksi
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan
tidak mencukupi untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2
dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;
Gambar
6. Pandangan depan suatu benda
Gambar 7. Alternatif
bentuk
Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut
memiliki gambar proyeksi yang sama seperti gambar 3 (dilihat dari pandangan
depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang sebenarnya,
kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut
pandang yang lain, bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung
dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda tersebut. Peraturan dalam
menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit
mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan
keseluruhan gambar tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik
membuat gambar 3 pandangan dengan kondisi yang mudah dibaca daripada membuat
gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).
Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan
benda 3d (gambar 7) diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari
bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan
samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang
semua informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda
sederhana, dilanjutkan dengan soal-soal latihannya :
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat
gambar teknik, bukan untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat
kesulitan dalam membuat gambar berada di bawah tingkat kesulitan membaca
gambar, maka pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awal pengajaran,
untuk pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk
gambar 3 dimensi (perspektif).
Konsep lay out (tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua macam konsep, yang didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :
2. Sudut ketiga (3rd angle) atau proyeksi Amerika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
" Silahkan dicoment ya agan-agan semua ,, Thanks....